Sabtu, 25 Agustus 2012

pesuruh sekolah yang cekatan






Dingin udara pagi yang menusuk tulang tak mengurangi semangatnya untuk terus menyirami dan menyapu jalan di depan TK Pelangi Kasih dan Pastori GBI Pasirian. Selesai pekerjaan satu, dengan cekatan dia akan beralih ke pekerjaan lain. Meski semua warga sekolah sudahberdatangan, ada saja pekerjaan yang harus dilakukannya. Wanita tua berperawakan kecil itu sepertinya menguasai benar apa yang harus dikerjakan.

Siapakah wanita cekatan dan rajin bekerja itu? Tak lain adalah Heni Handayani (52). Wanita yang akrab disapa Bu Heni ini mengaku, bahwa dia mulai bekerja di TK Kr. Pelangi Kasih sudah hampir 7 tahun. Awalnya, Ibu beranak satu ini hanyalah menggantikan pekerjaan suaminya, Mariyono. Suaminya berpindah ke pekerjaan lain. Akhirnya, pekerjaan pesuruh warisan suaminya ini ditekuninya sampai sekarang. “Habis gimana lagi. Aku cocok sekali dengan pekerjaanku ini,”ujar ibu yang juga warga gereja GBI Pasirian ini polos.

Lebih lanjut Ibu kelahiran kota Lumajang dan berasal dari keluarga polisi (alm.ayahnya purn. polisi) menceritakan, dia berangkat kerja mulai pukul 05.30 pagi. Bangun  jam 3 pagi, lalu bersama suaminya berdoa di rumah. Saat ditanyakan  apa doanya, ibu bercucu satu ini menaikkan doa: keluarganya, pekerjaannya, pelayanan bapak ibu gembala, kesejahteraan kota  Pasirian, dan lain-lain. Turun doa pagi, Bu Heni menyiapkan masakan untuk sang suami tercinta. Hal ini terpaksa dia lakukan sendiri, karena putri tunggalnya ikut suami tinggal di Senduro – Lumajang.

            Sebagai pesuruh sekolah, pekerjaannya tidak hanya merawat kebersihan luar dan dalam sekolah. Acapkali dia harus pergi untuk foto copi administrasi sekolah. Dengan sepeda ontelnya, Bu Heni tak pernah canggung melakukan tugasnya. “Aku sudah biasa ngontel. Kemana-mana aku ya pakai sepeda ontel.Kalausoal angkat-angkat meja kursi saat ada rapat antar sekolah di gedung serba guna Pelangi Kasih, biasanya banyak yang menolong. Termasuk suamiku, aku libatkan untuk membantu,”  tutur wanita yang sangat menikmati pekerjaannya sebagai panggilan Tuhan. Ditambahkan, selesai kerja di TK, terkadang dia masih dibutuhkan tenaganya di pastori. Misalnya: menyetrika baju dan membantu masak kalau pastori sedang ada acara gereja. Jika sudah begini, pulangnya bisa sampai jam 5 sore.

            Sementara itu, Kepala Sekolah TK Kr. Pelangi Kasih, Bpk. Yuliono, saat di konfirmasi usai doa puasa Jumat siang (3/8) di gereja GBI Pasirian membenarkan, Bu Heni adalah salah satu anak buahnya yang kerjanya sangat cekatan. “Meskipun pekerjaan pesuruh itu berat dan biasa dilakukan oleh laki-laki, tapi Bu Heni tidak mengalami kesulitan. Dia pekerja yang rajin dan tahu akan tugasnya,” timpal Pak Yuliono yang juga Staf Gembala GBI.

Rumah Bu Heni dan Pak Mariyono di pinggir jalan raya depan SMP Negeri 1 Pasirian. Namun rumah permanen tinggalan orang tuanya tsb kini sudah terjual.  Saudara Bu Heni ada 5 orang. Dia anak nomor 5. Untuk sementara,keduanyamasih diperbolehkan menempati rumah itu sampai sang pemilik merehab dengan bangunan baru.“Apa boleh buat, semua ini rencana Tuhan. Pasti Tuhan sudah siapkan lokasi baru untuk pekerjaaan suamiku, tukang tambal ban. Di tempat baru nanti doakankami kerasan dan bertambah berkat. Sungguh, rencana Tuhan itu indah adanya,” tegas Bu Heni menguatkan kesaksiannya tentang cinta kasih Tuhan. (Tim CMM/Mws/bambangmws.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar