Dingin udara
pagi yang menusuk tulang tak mengurangi semangatnya untuk terus menyirami dan menyapu jalan di depan TK Pelangi
Kasih dan Pastori GBI Pasirian. Selesai pekerjaan satu, dengan cekatan dia akan
beralih ke pekerjaan lain. Meski semua warga sekolah sudahberdatangan, ada saja pekerjaan yang
harus dilakukannya. Wanita tua berperawakan kecil itu sepertinya menguasai
benar apa yang harus dikerjakan.
Siapakah
wanita cekatan dan rajin bekerja itu? Tak lain adalah Heni Handayani (52). Wanita
yang akrab disapa Bu Heni ini mengaku, bahwa dia mulai bekerja di TK Kr.
Pelangi Kasih sudah hampir 7 tahun. Awalnya, Ibu beranak satu ini hanyalah
menggantikan pekerjaan suaminya, Mariyono. Suaminya berpindah ke pekerjaan lain.
Akhirnya, pekerjaan pesuruh warisan suaminya ini ditekuninya sampai sekarang.
“Habis gimana lagi. Aku cocok sekali dengan pekerjaanku ini,”ujar ibu yang juga
warga gereja GBI Pasirian ini polos.
Lebih lanjut
Ibu kelahiran kota Lumajang dan berasal dari keluarga polisi (alm.ayahnya purn. polisi)
menceritakan, dia
berangkat kerja mulai pukul 05.30 pagi. Bangun jam 3 pagi, lalu bersama suaminya berdoa di rumah.
Saat ditanyakan apa doanya, ibu bercucu satu ini menaikkan doa: keluarganya, pekerjaannya,
pelayanan bapak ibu gembala, kesejahteraan kota Pasirian, dan lain-lain. Turun doa pagi, Bu
Heni menyiapkan masakan untuk sang suami tercinta. Hal ini terpaksa dia lakukan
sendiri, karena putri tunggalnya ikut suami tinggal di Senduro – Lumajang.
Sebagai pesuruh sekolah, pekerjaannya tidak hanya merawat
kebersihan
luar dan dalam sekolah. Acapkali dia harus pergi untuk foto copi administrasi sekolah. Dengan
sepeda ontelnya, Bu Heni tak pernah canggung melakukan tugasnya. “Aku sudah biasa ngontel. Kemana-mana aku ya pakai
sepeda ontel.Kalausoal angkat-angkat meja kursi saat ada rapat antar sekolah di gedung serba
guna Pelangi
Kasih, biasanya banyak yang menolong. Termasuk suamiku, aku libatkan untuk membantu,” tutur wanita yang sangat menikmati
pekerjaannya sebagai panggilan Tuhan. Ditambahkan, selesai kerja di TK, terkadang dia masih dibutuhkan
tenaganya di pastori. Misalnya: menyetrika baju dan membantu masak kalau pastori sedang ada
acara gereja. Jika
sudah begini, pulangnya bisa sampai jam 5 sore.
Sementara itu, Kepala Sekolah TK Kr. Pelangi Kasih, Bpk.
Yuliono, saat di konfirmasi usai doa puasa Jumat siang (3/8) di gereja GBI Pasirian membenarkan, Bu Heni adalah salah satu
anak buahnya yang kerjanya sangat cekatan. “Meskipun pekerjaan pesuruh itu
berat dan biasa dilakukan oleh laki-laki, tapi Bu Heni tidak mengalami
kesulitan. Dia pekerja yang rajin dan tahu akan tugasnya,” timpal Pak Yuliono
yang juga Staf Gembala GBI.
Rumah Bu Heni
dan Pak Mariyono di
pinggir jalan raya depan SMP Negeri 1 Pasirian. Namun rumah permanen tinggalan
orang tuanya tsb kini
sudah terjual. Saudara Bu Heni ada 5
orang. Dia anak nomor 5. Untuk sementara,keduanyamasih diperbolehkan menempati rumah
itu sampai sang pemilik merehab dengan bangunan baru.“Apa boleh buat, semua ini
rencana
Tuhan. Pasti Tuhan sudah siapkan lokasi baru untuk
pekerjaaan suamiku, tukang tambal ban. Di tempat baru nanti doakankami
kerasan dan bertambah berkat. Sungguh, rencana Tuhan itu indah adanya,” tegas Bu Heni menguatkan
kesaksiannya tentang cinta kasih Tuhan. (Tim CMM/Mws/bambangmws.blogspot.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar