Sabtu, 25 Agustus 2012

jagoan yang dipulihkan



Postur badannya tegap perkasa. Kulitnya hitam manis. Kumis tipis menghias di atas bibirnya.Karakternya pendiam. Tetapi bila kita sudah mengenalnya, ternyata bapak 3 anak ini orangnya supel serta enak diajak ngobrol. Lantas, siapakah nama pria yang juga warga jemaat GBI Pasirian ini? Saat Tim CMM mewawancarainya, dengan senyum ramah lelaki bernama lengkap Warok Budiono (42) itu sangat berkenan hati.

Mengawali percakapan, Pak Budi, demikian dia akrab disapa menuturkan bahwa nama Warok Budiono adalah asli pemberian orang tuanya. “Warok artinya jagoan. Dulu ketika masih sekolah di ST (Sekolah Tehnik/STM) Lumajang, aku sering terlibat duel dengan sesama teman. Pokoknya, bagiku tiada hari tanpa berkelahi,” kenangnya. Sejarah namanya memang tidak terlepas dari ambisi sang ayah yang menginginkan Warok Budiono menjadi seorang jagoan. Ayahnya sendiri pun seorang pendekar silat berilmu kanuragan tinggi.

Sebelum aku mengenal Yesus, tubuhku diwarisi ilmu kuasa gelap oleh kakek dan ayahku. Berbekal ilmu tersebut, saat aku dikeroyok 3 perampok hanya celanaku saja yang robek kena tebasan golok sang perampok. Peristiwa itu terjadi di dalam bus ketika bus yang kunaiki dari Jakarta melewati Alas Caruban Madiun. Di dalam bus yang sepi penumpang itulah, mereka mau merebut tasku,” cerita pria yang kakek buyutnya masih berdarah Kraton Yogya.

Kini semua ilmu kekebalan tubuh yang dia miliki sudah dibuang jauh-jauh. Puncaknya, ketika dia diajak temannya mengikuti sebuah ibadah KKR akbar di kota Lumajang yang dilayani seorang pendeta asal  Amerika. Menurut temanku,ketika  terjadi pelepasan ilmu kanuraganku, dia seperti melihat kepulan asap kuning keluar dari tanganku. Pendeta Amerika mendekat dan melepaskannya dengan kekuatan doa. Ketika kuasa gelap yang mengikatku terlepas, seketika aku tak sadarkan diri. Begitu siuman, ternyata aku sudah dirubung banyak jemaat dan mereka saling mendoakanku,” pengakuannya polos.

Pria yang bekerja sebagai sopir angkut pasir di Pantai Bambang Pasirian ini menjadi pengikut Kristus tidak sedari kecil. Pertobatannya diawali dengan sebuah mimpi aneh. Dalam mimpi dia menerima buku besar dan sangat berat dari seseorang yang belum dikenalnya. Saking beratnya, dia nyaris tak kuat mengangkatnya. Ternyata setelah ditelusuri ke sana kemari, buku besar itu ialah Alkitab. Dan, seseorang yang memberinya tersebut adalah budhe dari calon istrinya. Padahal, dia belum pernah melihat dan mengenal wajah budhe dari calon istrinya.

Semenjak mengiring Yesus kehidupan Pak Budi dipulihkan. Hobi berkelahi telah diubahkan Tuhan dengan hobi mengikuti kebaktian dan kegiatan doa. Ilmu kanuragannyaoleh Tuhan telah diganti dengan ilmu mengasihi sesama. “Kehidupanku benar-benar dipulihkan. Ikut Tuhan itu damai dan nyaman. Aku tidak punya musuh lagi sebab aku telah melepaskan pengampunan. Malah aku mengalami banyak  pertolongan serta berkat Tuhan,” ujar pria kelahiran Tempeh ini menyakinkan kesaksiannya terhadap cinta kasih Tuhan.

Menempati rumah sendiri di Condro Pasirian, pria yang pernah digembleng di arena Pria Sejati ini hidup bahagia bersamakeluarga tercinta. Istrinya, Ibu Dina Koeshartatik (39) adalah Guru TK Kr. Pelangi Kasih Pasirian. Ketiga anaknya: Stivanus Surya K (lk) bersekolah di SMAN Pasirian, Martinus Candra K(lk) duduk di kelas 6 SD Pelangi Kasih, dan anak ketiga, Yemima Natasya K (pr) masih duduk di TK Pelangi Kasih. Dalam keluarganya, Pak Budi selalu mengarahkan anak-anaknya untuk cinta Tuhan.“Yesus adalah nahkoda keluargaku. Dengan rajin ke gereja, berdoa, dan berbuat seturut kehendak-Nya,Tuhan Yesus akan menahkodai kapal rumah tanggaku dengan nyaman dan damai,” tegasnya pada akhir wawancara. (Tim CMM/Mws/bambangmws.blogspot.com)

3 komentar:

  1. jangan kuatir. andaikan aku masih bisa gabung sama kaum pria, tentu aku akan menuliskan kesaksian / profil mereka satu persatu. trims komentarnya.

    BalasHapus
  2. Wah sepertinya yang difoto itu teman saya 🗿🗿🗿

    BalasHapus