Minggu, 10 Juni 2012

pak jenggot bermain sulap


Setelah semalam membawakan  firman dalam KKR kaum muda, Minggu pagi (29/1) Pak Jenggot yang lihai bermain sulap, hadir di depan jemaat GBI Pasirian. Di hadapan ratusan jemaat yang memadati gereja, Pak Jenggot alias Pdt. Handoyo tanpa canggung berkotbah dengan bahasa yang renyah sambil diselingi humor serta sekali-kali juga mengeluarkan trik sulapnya. Tepuk tangan dan senyum simpati jemaat tampak tak pernah surut sepanjang penyampaian firman.

Kedatangan penginjil asal Jakarta itu memang sudah diumumkan oleh pihak GBI Pasirian seminggu sebelumnya. Maka dari itu tak heran jika seluruh kursi yang biasanya banyak yang kosong, Minggu itu terisi penuh. “Saya tidak tahu, apakah terisinya seluruh kursi gereja pada ibadah Minggu ini ada hubungannya dengan kehadiran Pendeta Handoyo. Harapan saya, jemaat tidak hanya tertarik sulapnya saja, tetapi yang terpenting adalah firman yang dibawakannya bisa menjadi renungan yang penuh kuasa, “ ujar salah satu sumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Dalam kotbah satu jam itu, pendeta kelahiran Lamongan dengan nama lengkap Dwi Handoyo (52) tersebut mengambil ayat : Yoh. 36 : 26 – 27, dan 2 Kor. 6 : 2. Ayat-ayat tersebut dijabarkan dalam beberapa pesan sehubungan dengan tahun baru 2012. Yaitu, hati manusia baru yang harus : di-destruksi (dibongkar), di-rekonstruksi (dibangun kembali),  di-finishing (diperindah/dihaluskan). Pemaparan firman yang diselingi sulap itulah yang menarik perhatian jemaat untuk mengikuti setiap pesan kotbah tanpa jenuh.

“Sulap itu bukan black magic  atau ilmu hitam. Permainan sulap hanyalah keterampilan bermain trik. Jadi, saya menyampaikan firman Tuhan dengan selingan sulap sebenarnya supaya jemaat lebih terfokus dengan kotbah saya, dan bukan sebaliknya. Atraksi sulap hanyalah media yang telah saya sesuaikan dengan tema kotbah,” tutur Pdt. Handoyo saat dimintai alasan mengapa harus memakai sulap ketika berkotbah. Apa yang telah disampaikan oleh pendeta yang sekaligus seorang pengusaha itu memang juga sudah dijelaskan kepada jemaat sebelum menyampaikan firman Tuhan. Hal ini sangat penting supaya jemaat tidak salah persepsi memahami kotbah dengan memakai media sulap.

Usai ibadah Minggu pagi, pendeta yang  bermotto iman : TAAT (Turut Allah Aman Terkendali) tersebut masih harus mengisi ibadah Anak Sekolah Minggu.Bertempat di ruang gereja GBI, firman yang disampaikan Pak Handoyo sangat menarik perhatian anak-anak.  Selain trik sulapnya bisa menghibur, pesan firman yang disampaikan tetap bisa dipahami mereka.Dalam menyampaikan firman Pak Handoyo memang bisa membaur bersama anak-anak, baik gaya dan bahasanya. “Om Jenggot, lain kali datang lagi ke Pasirian ya...?!” rengek Yosia saat menyalami Pak Jenggot usai kotbah untuk anak-anak. (Tim CMM/Mws/bambangmws.blogspot.com)

6 komentar:

  1. Salam, boleh minta no. telepon Pak Jenggot?
    Mohon kirim ke 08129751380

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Syalom.. Boleh minta nomor hape pak handoyo? Terima kasih. 087784466767

    BalasHapus
  5. AGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
    Pasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
    Sabung ayam
    sbobet online
    casino online
    tembak ikan
    daftar bisa langsung ke:
    LINE : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus
  6. wah keren sekali saya sangat mengapresiasi karya tulis nya 🛐

    BalasHapus